Sabtu, 23 Juni 2012

Phylum Annelida

MAKALAH KELOMPOK

ZOOLOGI INVERTEBRATA
PHYLUM ANNELIDA







    KELOMPOK 1
Moh. Aldrin
 Irwan
Jumra nadilla
Kusumaningrat
Nurma arifah
Nurhilda
 Merciani rassi
Merianti salenu

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2012


KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan atas kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-Nyalah sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “PHYLUM ANNELIDA” dengan waktu yang telah diberikan, dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan namun demikian penyusun telah berusaha semaksimal mungkin agar hasil dari tulisan ini tidak menyimpang dari ketentuan-ketentuan yang ada.
Dengan terselesaikannya makalah ini, penyusun tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada bapak/ibu dosen serta teman-teman mahasiswa pendidikan biologi yang telah banyak membantu penyusun dalam penyusunan makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini, dan mudah-mudahan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
   
   
    Palu,   Mei  2012
   
   
    Penyusun,



DAFTAR ISI
                                                                                                                      halaman
KATA PENGANTAR………………………................................................         
DAFTAR ISI...................................................................................................           
BAB I.    PENDAHULUAN
1.1     Latar  belakang........................................................................           
1.2     Rumusan  masalah.................................................................             
1.3     Tujuan....................................................................................             
BAB II.   PEMBAHASAN
2.1    Ciri-ciri Umum Phylum Annelida..........................................               
2.2    Anatomi dan Morfologi..........................................................               
2.3    Fisiologi..................................................................................               
2.3.1    Sistem Gerak............................................................
2.3.2    Sistem Respirasi ......................................................
2.3.3    Sistem Pencernaan ...................................................
2.3.4    Sistem Sirkulasi .......................................................
2.3.5    Sistem Eksresi .........................................................
2.3.6    Sistem Saraf .............................................................
2.3.7    Sistem reproduksi ....................................................
BAB III. PENUTUP
3.1    Kesimpulan...............................................................................              
3.2    .Saran.........................................................................................            
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Annelida berasal dari bahasa latin yaitu annulus yang berarti cincin kecil yang beruas-ruas, dan oidos yang berarti bentuk. Jadi annelida merupakan cacing yang tubuhnya berbentuk bulat dan bersegmen. Segmen pada Anelida ini tidak hanya pada tubuh bagian luar tetapi juga terdapat segmen pada tubuh bagian dalam, oleh karena itu annelida juga sering disebut dengan annulata ( cacing bersegmen). Meskipun begitu sistem pencernaan, sistem saraf dan sistem lain tetap terhubung.
Sistem pencernaan Annelida sudah sempurna, saluran pencernaannya terdiri dari, faring, esofagus, tembolok, rempela, dan usus halus. Dalam tembolok makanan di simpan sementara. Pada rempela terjadi pencernaan secara kimiawi dan secara mekanik. Sisa makanan akan dikeluarkan melalui anus.
 Sistem perdaran darahnya merupakan sistem peredaran darah tertutup, pembuluh darahnya terdiri dari pembuluh darah dorsal dan ventral, yang dihubungkan oleh beberapa pasang pembuluh segmental. Esofagusnya dikelilingi oleh 5 pasang pembuluh berotot yang memompa darah melalui sistem sirkulasi, pada Annelida juga terdapat pembuluh darah kecil yang sangat banyak pada kulit yang berfungsi sebagai organ pernafasan. Annelida memiliki sepasang tabung ekskretoris (metanefridia)  yang memiliki corong bersilia disebut nefrostom. Metanefridia dan nefrostom ini ada disetiap segmen, dan  berfungsi mengeluarkan buangan dari darah dan cairan selomik sisa metabolisme melalui pori-pori luar tubuh.
Sistem sarafnya terdiri dari sepasang ganglia serebral yang mirip otak dan serabut saraf tangga tali. Annelida pada umumnya bereproduksi secara seksual dengan pembantukan gamet, Namun ada juga yang bereproduksi secara fregmentasi, yang kemudian beregenerasi. Sebagian besar Annelida memiliki alat kelamin ganda (hermafrodit), sebagian yang lain memiliki satu jenis alat kelamin ( gonokoris). Beberapa hewan Annelida aquatik berenang untuk mencari makan, tetapi sebagian tinggal di dasar dan bersarang didalam pasir dan endapan lumpur.
Filum Annelida dibagi menjadi 3 kelas yaitu oligochaeta, polychaeta dan hirudinae. Pembagian ini didasarkan pada jumlah bulu pada segmennya (seta).

1.2 Rumusan Masalah
•    Bagaimana ciri-ciri umum Phylum Annelida?
•    Bagaimana anatomi dan morfologi Phylum Annelida?
•    Bagaimana Fisiologi Phylum Annelida?
1.3 Tujuan
•    Untuk mengetahui ciri-ciri umum Phylum Annelida
•    Untuk mengetahui anatomi dan morfologi Phylum Annelida
•    Untuk mengetahui fisiologi Phylum Annelida



BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Ciri-ciri umum Phylum Annelida
Annelida berasal dari kata Annulus = cincin kecil.Artinya tubuh menyerupai cincin kecil atau ruas. Cacing ini paling maju dibandingkan kelompok Platyhekminthes ataupun Nemathelminthes , Karena dilihat dari lapisan embryonalnya sewaktu terbentuknya individu Anelida tergolong dalam Triploblastik Coelomata (Triploblastik berongga). Cacing gelang merupakan kelompok yang paling sederhana dari hewan yang sama yang mempunyai tipe triploblastik Coelomata misalnya Mollusca , Arthropoda , Echinodermata maupun Chordata.


Ciri-ciri umum Annelida:
•    Sistem saraf terdiri dari ganglion otak dihubungkan dengan tali saraf yang memanjang sehingga berupa tangga tali.
•    Alat eksresi disebut nephridium.
•    Alat pencernaan makanan sempurna mulai dari mulut, saluran pencernaan dan anus.
•    Mulut dilengkapi gigi kitin yang berada di ujung depan sedangkan anus berada di ujung belakang.
•    Respirasi dengan menggunakan epidermis pada seluruh permukaan tubuh dan berlangsung secara difusi. Sistem peredaran darah tertutup.
•    Hewan ini bersifat hermafrodit dan memiliki klitelum sebagai alat kopulasi.
•    Tempat hidup air tawar, air laut dan darat. Sebagian ada yang bersifat parasit (merugikan karena menempel pada inangnya).
•    Simetri tubuhnya Bilateral simetris karena sudah ada punggus di dorsal dan Sisi Perut ( ventral)
•    Ruas tubuhnya (segmen) disebut Metameri
•    Metameri merupakan bentuk segmen segmen yang antara segmen itu memiliki organ organ yang sama
•    Organ organ yang dimiliki pada setiap segmennya sama itu antara lain alat ekskresie (nefridium) lubang reproduksi, otot dan pembuluh darah , Sistem pencernaan lengkap/sempuna
•    Sistem peredaran darah tertutup
•    Klasifikasi Anellida ini didasarkan atas Seta / rambut / parapodium yang ada di permukaan tubuhnya

2.2 Anatomi dan Morfologi

Anellida terbagi menjadi 3 kelas berdasarkan keadaan rambut di permukaan tubuh), yaitu :
1.    Polychaeta
•    Polychaeta hidup dalam pasir atau menggali batu-batuan di daerah pasang surut air laut.
•    Tubuh memanjang dan mempunyai segmen.
•    Setiap segmen mempunyai parapodia dan setiap parapodia memiliki setae, kecuali pada segmen terakhir.
•    Habitatnya di lautan, tubuhnya terdiri dari banyak rambut Þ (poly = banyak, chaeta = rambut/bulu).
•    Contoh cacing tersebut adalah : Nereis viren, Eunice viridis (cacing wawo) dan Lysidice oele (cacing palolo). Dua jenis terakhir sering dikonsumsi oleh orang-orang di Kepulauan maluku.


2. Oligochaeta
•    Habitatnya di tanah,
•    memiliki sedikit rambut (oligo = sedikit, chaeta = rambut/bulu).
•    Mempunyai organ KIitellum yang berisi semua kelenjar, termasuk kelenjar kelamin.
•    Pernafasan dilakukan oleh pemukaan tubuhnya.
•    Makanan diedarkan ke seluruh tubuh dengan sistem peredaran darah
•    Contoh lain Þ Moniligaster houtenii (endemik di Sumatera
•    Contoh cacing tersebutadalah : Lumbricus terestris dan Pheretima sp. (keduanya disebut cacing tanah).
Spesies cacing tanah Lumbricus terrestris, L. adalah jenis cacing yang tergolong dalam kelompok Phyllum Anellida, Kelas Oligochaeta, family Lumbricidae. Cacing sejenis yang tergolong dalam kelompok yang sama adalah Pheretima asiatica dari family Megascolecidae,


Struktur tubuh
•    Bagian luar tubuh terdiri atas segmen-segmen yang jumlah dan lebarnya berbeda menurut spesies.
•    Cacing tanah adalah hermaprodit dengan alat kelamin jantan dan betina pada bagian ventral atau ventro lateral.
•    Cacing dewasa kelamin ditandai dengan adanya klitelum ( seperti cincin atau pelana berwarna muda mencolok melingkari tubuh sepanjang segmen tertentu) pada umur 2,5 bulan.
•    Klitelum terkait dengan produksi kokon.
•    Klitelum dimulai pada segmen 22 memanjang 4 sampai 10 segmen ke posterior.
•    Alat kelamin jantan dan betina terdapat mulai segmen 9 sampai 15 menurut spesies.

•    Untuk menghasilkan telur fertil, cacing harus mencari pasangan dan saling menukar sperma yang akan membuahi sel telur.
•    Pembuahan akan terjadi dalam masing-masing lubang kelamin betina.
•    Setelah pembuahan, sepanjang permukaan klitelum akan mengeluarkan lendir yang akan mengeras dan bergerak ke belakang terdorong oleh gerak maju cacing.
•    Pada saat melewati lubang kelamin betina, telur-telur yang sudah dibuahi akan masuk ke dalam selubung kokon tersebut.
•    Kokon yang diletakkan pada kondisi lingkungan yang cocok akan menetas dalam 14 - 21 hari. Jumlah telur dalam kokon beragam, biasanya lebih dari 10 butir.
•    Tergantung spesies, cacing dewasa mampu menghasilkan lebih dari 2 kokon setiap 5 - 10 hari.
•    Perhitungan kasar menunjukkan setiap 100 cacing dewasa dalam kurun waktu 1 tahun dapat menghasilkan 100.000
3. Hirudinae
•    Tidak memiliki rambut atau parapodia / setae
•    Banyak terdapat di air tawar, air laut atau di darat,
•    memiliki alat penghisap pada bagian anterior dan posterior.
•    Pada hewan hermafrodit, lubang genetalia jantan terletak di muka lubang genetalia betina.
•    Sistem pencernaan terdiri dari mulut, faring, tembolok, lambung, rektum, anus.
•    Anus terletak pada bagian dorsal.
•    Peredaran darah tertutup
•    Pernafasan berlangsung melalui kulit.
•    Pengeluaran (eksresi) melalui nefridium yang terdapat pada setiap segmen.
•    Hewan ini mempunyai kelenjar ludah yang mnghasilkan sekret yang mengandung bahan anti koagulasi (mencegah penggumpalan darah) dinamakan Hirudin..

2.3    Fisiologi Phylum Annelida
2.3.1    Sistem gerak
Annelida bergerak dengan kontraksi otot tubuhnya. Rongga tubuh Annelida berisi cairan yang berperan dalam pergerakkan annelida dan sekaligus melibatkan kontraksi otot. Ototnya terdiri dari otot melingkar (sirkuler) dan otot memanjang (longitudinal).
•    Memiliki seta, keras, seperti kitin (kec: Hirudinea)
→ Seta: bulu kasar/rambut pada invertebrate. Pada polychaeta mempunyai seta yang banyak, sedangkan pada olygochaeta mempunyai seta yang sedikit. Seta ini terdapat pada tonjolan di samping.
•    Memiliki parapodia
• Tiap segmen terdapat parapodia; untuk lokomosi
• Parapodia terdiri dari sejumlah seta;
• Seta terdiri dari notopodium, neuropodium, acicula & otot yang bekerja untuk berjalan, merangkak, bersembunyi atau berenang.
2.3.2  Sistem Respirasi
Respirasi yang terjadi pada Annelida dengan cara aerob, O¬2 & CO2 berdifusi melalui kulit menggunakan epidermis pada seluruh permukaan tubuh, namun ada juga yang menggunakan insang pada polychaeta. Hanya terjadi ketika kulit dalam kondisi lembab.
2.3.3    Sistem Pencernaan
Annelida sudah mempunyai alat pencernaan makanan, mereka mencerna makanannya secara ekstraseluler. Sistem pencernaan annelida sudah lengkap, terdiri dari mulut, faring, esofagus (kerongkongan), usus, dan anus. Mulut dilengkapi gigi kitin yang berada di ujung depan sedangkan anus berada di ujung belakang.


2.3.4 Sistem Sirkulasi
Cacing ini sudah memiliki pembuluh darah sehingga memiliki sistem peredaran darah tertutup. Darahnya mengandung hemoglobin, sehingga berwarna merah. Pembuluh darah yang melingkari esofagus berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh.
•Lengkung aorta: lima tabung seperti jantung yang memompa darah ke dalam dua tabung utama sepanjang tubuh.
•Darah: subtansi cair yang mengedarkan makanan & membawa sisa-sisa makanan.


2.3.5 Sistem Eksresi
Ekskresi dilakukan oleh organ ekskresi yang terdiri dari nefridia, nefrostom, dan nefrotor. Nefridia (tunggal – nefridium) merupakan organ ekskresi yang terdiri dari saluran. Nefrostom merupakan corong bersilia dalam tubuh. Nefrotor merupakan pori permukaan tubuh tempat kotoran keluar. Terdapat sepasang organ ekskresi tiap segmen tubuhnya. Nefridia = organ dalam segmen yang mengumpulkan sisa-sisa cairan & keluar melalui nephridiofor.

2.3.6 Sistem Saraf
Sistem saraf Annelida adalah sistem saraf tangga tali. Terdiri dari ganglion otak dihubungkan dengan tali saraf yang memanjang sehingga berupa tangga tali. Ganglia otak terletak di depan faring pada anterior. Susunan syaraf terdiri atas anterior, dorsal ganglionic mass, disebut otak. Atau sebuah benang syaraf yang panjang dengan ganglionic swelling dan syaraf lateral pada tiap ruas.

2.3.7 Sistem Reproduksi
Annelida umumnya bereproduksi secara seksual dengan pembantukan gamet, memiliki klitelum sebagai alat kopulasi. Klitelum = struktur reproduksi yang mengsekresi cairan & membentuk kokon tempat deposit telur. Namun ada juga yang bereproduksi secara fregmentasi, yang kemudian beregenerasi. Organ seksual Annelida ada yang menjadi satu dengan individu (hermafrodit) dan ada yang terpisah pada individu lain (gonokoris) melalui larva trochophore berenang bebas.



BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1.    Annelida berasal dari bahasa latin yaitu annulus (cincin kecil atau gelang-gelang atau ruas-ruas) dan oidos (bentuk. Oleh sebab itu, Annelida disebut cacing cincin, cacing gelang, atau cacing bersegmen
2.    Filum Annelida dibagi menjadi tiga kelas yaitu;  Polychaeta (cacing rambut banyak), Oligochaeta (cacing rambut sedikit) dan Hirudinea (lintah).
3.    Sistem pencernaan annelida terdiri dari, faring, esofagus, tembolok, rempela, dan usus halus.
4.    Sistem syaraf terdiri atas ganglion otak dan tali syaraf yang tersusun sebagai tangga tali.
5.    Sistem perdaran darah nya merupakan sistem peredaran darah tertutup, pembuluh darahnya terdiri dari pembuluh darah dorsal dan ventral.
6.    Reproduksinya ada yang secara aseksual dengan fragmentasi dan seksual dengan cara fertilisasi.
7.    Sebagian Annelida ada yang hermaprodit dan ada yang gonokoris.
8.    Alat eksresi Annelida adalah tabung metanefridia dengan corong (nefrostom).
3.2 Saran
Sebaiknya dalam melakukan penulisan, pastikan bahwa penulis memiliki literatur yang cukup untuk digunakan sebagai pembanding dalam penulisan.

DAFTAR PUSTAKA

http://aditya-pandhu.blogspot.com/2010/04/phylum-Annelida.html
http://indowarta.org/2011query/ciri-ciri-phylum-Annelida.
http://Scribd.com//..../2009/01/Phylum-Annelida.html

1 komentar: